Search results
Results from the WOW.Com Content Network
Taufiq Ismail (born 25 June 1935) is an Indonesian poet, activist and the editor of the monthly literary magazine Horison. [1] Ismail figured prominently in Indonesian literature of the post-Sukarno period and is considered one of the pioneers of the "Generation of '66". [2]
Sitok Srengenge was born Sitok Sunarto in Dorolegi, Purwodadi, Central Java, on 22 August 1965. [3] Though the villagers did not support their children attending school, and elders would chase prospective students away, they maintained a strong oral tradition that Sitok credits with influencing the sonic qualities of his poetry. [4]
Di sana tempat lahir beta Dibuai, dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata Second verse: Sungguh indah tanah air beta Tiada bandingnya di dunia Karya indah Tuhan Maha Kuasa Bagi bangsa yang memujanya Reff: Indonesia ibu pertiwi Kau kupuja, kau kukasihi Tenagaku bahkan pun jiwaku Kepadamu rela kuberi
Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya yang terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih perih Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi!
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati. palinglah enak si mangga udang. hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang. palinglah enak si orang bujang sayang. kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang. disana gunung disini gunung. hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati. disana bingung ...
In Chinese poetry, a duilian (simplified Chinese: 对 联; traditional Chinese: 對 聯; pinyin: duìlián ⓘ) is a pair of lines of poetry which adhere to certain rules (see below).
Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai (Sitti Nurbaya: Unrealized Love, often abbreviated Sitti Nurbaya or Siti Nurbaya; original spelling Sitti Noerbaja) is an Indonesian novel by Marah Rusli. It was published by Balai Pustaka , the state-owned publisher and literary bureau of the Dutch East Indies , in 1922.
Starting in year 2016, Ishadi SK given enough for work to make Public Service Advertisement from ATVSI containing National Anthem. After that, ATVSI and CNN Indonesia want to make the project of Public Service Advertisement that used the Bangun Pemudi Pemuda song, And accompanied by Judika, Joe Taslim, Susi Susanti, Duta Sheila On 7, and friends as the Talent Player.