Search results
Results from the WOW.Com Content Network
Soleram or Suliram [3] (also known as Soreram, or Suriram [4]) is a folk song from Riau, Indonesia. [5] [6] [7] It is also a well-known folk song in Malaysia. [4]This song is melodious and sung in a gentle rhythm, with lyrics that are relatively short and easy to remember.
Radja was formed in Banjarmasin, Indonesia, on 17 March 1999 and originally consisted of brothers Ian Kasela (vocals) and Moldy Kusnadi (guitar), as well as drummer Adit Taher and bassist Shuma. [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] In their early days, the band performed in exchange for Nasi Bungkus, a humble Indonesian rice dish, at local cafes. [ 4 ]
The lyrics praise Indonesia's natural beauty, such as its floral-related double entendres, islands and beaches, and profess undying love for the country. [ 1 ] The song is a nostalgic favourite among Indonesian expatriates , particularly those who left the country for the Netherlands in the 1940s and 1950s, after independence.
125 Lagu Wajib Nasional. Titik Media Publisher. ISMN 9790801890009. Kirana, Dilla Chandra (2015). 120 Koleksi Lagu Wajib Nasional INDONESIA. Lembar Langit Indonesia. Sugesti, Murlina (2014). Koleksi Terlengkap Lagu Wajib Nasional. Lembar Langit Indonesia. ISBN 9780901388728. Abassy, Djamaludin (2011). Lagu-Lagu Wajib Nasional. Lembar Langit ...
Bahasa Indonesia: Gagasan untuk membuat suatu brosur mengenai Sejarah Lagu Kebangsaan kita lndonesia Raya sudah timbul sejak tahun 1966, pada waktu Presiden Republik lndonesia memberi instruksi kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan untuk menugaskan Kusbini, salah seorang anggota penyusun brosur ini, untuk mengumpulkan bahan-bahan dokumentasi mengenai lagu kebangsaan INOONESIA RAYA ...
Budi yang baik dikenang juga. Dua tiga kucing berlari, Mana sama si kucing belang; Dua tiga boleh ku cari, Mana sama adik seorang. Pisang emas dibawa berlayar, Masak sebiji di atas peti; Hutang emas boleh dibayar, Hutang budi dibawa mati. I've got that loving feeling, hey! I've got that loving feeling, hey! See that girl in the distance,
kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang. disana gunung disini gunung. hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati. disana bingung disini bingung sayang. samalah sama samalah sama menaruh hati. jalilah jali dari cikini sayang. jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini [1]
Gending Sriwijaya is the name of the traditional performance whether it is a song, music, as well as dance that originated from Palembang, South Sumatra, Indonesia.Both of the song and the dance was created to describes the splendor, cultural refinement, glory and the grandeur of Srivijaya empire that once succeed on unifying the western parts of Indonesian archipelago and Malay world generally.