Search results
Results from the WOW.Com Content Network
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, halaman 1185 s.d. 1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996 (dengan sedikit penyaduran tanpa mengubah maksud dan tujuan seseungguhnya dari buku ini).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, halaman 1185 s.d. 1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996 (dengan sedikit penyaduran tanpa mengubah maksud dan tujuan seseungguhnya dari buku ini).
It restored the term "Perfected Spelling of the Indonesian Language" (Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan). Like the previous update, it also introduced minor changes: among others, it introduced the monophthong eu [ ɘ ] , mostly used in loanwords from Acehnese and Sundanese , reaffirming the use of optional diacritics ê [ ə ] , and ...
The former colonial power, the Netherlands, left an extensive vocabulary.These Dutch loanwords, and loanwords from other European languages which came via Dutch, cover all aspects of life.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, halaman 1185 s.d. 1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996 (dengan sedikit penyaduran tanpa mengubah maksud dan tujuan seseungguhnya dari buku ini).
The Youth Pledge, a pledge made by Indonesian youth on October 28, 1928, defining the identity of the Indonesian nation.On the last pledge, there was an affirmation of Indonesian language as a unifying language throughout the archipelago.
Pedoman Penulisan Aksara Jawa (PDF) (in Indonesian). Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara bekerja sama dengan Pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Tingkat I Jawa Tengah, dan Daerah Tingkat I Jawa Tengah. ISBN 979-8628-00-4. Sanskrit and Kawi Poerwadarminta, W J S (1930). Serat Mardi Kawi (in Javanese). Vol. 1.
The origin of tatsama words (Bengali: তৎসম, romanized: tôtśômô) in Bengali is traced to 10th century poets.Another, more minor, wave of tatsama vocabulary entered the (Modern) Bengali language by Sanskrit scholars teaching at Fort William College in Kolkata at the start of the 19th century.