Search results
Results from the WOW.Com Content Network
"Berkorban Apa Sahaja" ("Do Anything") - by Jamal Abdillah from the film Tuah "Kau Pergi Demi Pertiwi" - by Jamal Abdillah "Takkan Melayu Hilang di Dunia" - by Sharifah Aini "Malaysia Indah" - by Khatijah Ibrahim "Sejahtera Malaysia" "Malaysia Oh Tanahairku" (Malaysia, Oh Our Land") "Selamat Pergi Pahlawanku" "Bumi Malaysia"
Satu Nusa Satu Bangsa (transl. One Native Land, One Nation ) is an Indonesian national song created by Liberty Manik, and the song was first played via radio broadcasts in 1947. [ 1 ] [ 2 ]
Siap sedia berkorban, Untuk ibu pertiwi! Sebelum kita berjaya, Jangan harap kami pulang! Inilah sumpah pendekar kita, Menuju medan bakti! Andai kata kami gugur semua, Taburlah bunga di atas pusara. Kami mohon doa, Malaysia berjaya! Semboyan telah berbunyi, Menuju medan bakti!
Tetap dipuja-puja bangsa Reff: Di sana tempat lahir beta Dibuai, dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata Second verse: Sungguh indah tanah air beta Tiada bandingnya di dunia Karya indah Tuhan Maha Kuasa Bagi bangsa yang memujanya Reff: Indonesia ibu pertiwi Kau kupuja, kau kukasihi Tenagaku bahkan pun jiwaku ...
Bangsa dan tanah airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu! Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku Bangsaku, rakyatku, semuanya Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Refrain: Indonesia Raya, merdeka! Merdeka! Tanahku, negeriku yang kucinta Indonesia Raya, merdeka! Merdeka! Hiduplah Indonesia Raya! Indonesia, tanah yang mulia
Berjaya is a patriotic Malaysian national song.This song was composed by Saiful Bahri Elyas (Saiful Bahri) in a day and performed by Jamaluddin Alias which was given wide air-time play by Radio Televisyen Malaysia (RTM) in the late 1960s and early 1970s.
Bhinneka Tunggal Ika included in the National emblem of Indonesia, the Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika is the official national motto of Indonesia.It is inscribed in the national emblem of Indonesia, the Garuda Pancasila, written on the scroll gripped by the Garuda's claws.
Sikhs were initially sent to British Malaya as political prisoners. The first few Sikhs to arrive in British Malaya were Nihal Singh (better known as Bhai Maharaj Singh) and Khurruck Singh, who were deported from India due to anti-British involvement in 1849. [7]