Search results
Results from the WOW.Com Content Network
"Bumi Malaysia" "Tanggal 31 Ogos" (National day songs) - by Sudirman Arshad "Tegakkan Bendera Kita" ("Raise Our Flag") - by Sudirman Arshad "Di Bumi Bertuah" - by Sudirman Arshad "Warisan" - by Sudirman Arshad "Bapak" - by Sudirman Arshad (special tribute to the Father of Independence, Tunku Abdul Rahman Putra Alhaj) "Malaysia, Tanah Airku"
Sang Bumi Ruwa Jurai (English: one land, two kinds) is the provincial anthem of Lampung, Indonesia.Its title also serves as the provincial motto. [1]Written by Syaiful Anwar, the song's lyrics talk of the unity between the Pesisir and Pepadun peoples of Lampung.
Inilah Wilayah Bumi Yang Bertuah Maju Membangun Dijulang Megah Aman Sentosa Di Sepanjang Masa Teguh Disemai Sentiasa Membara Semangat Setiap Warganya Cergas Mindanya Semangat Waja Pada Wilayah Ditumpah Setia Hormat Hormati Penuh Mesra Bersatulah, Berbaktilah Semua Warga Wilayah Sayangilah, Lindungilah Sepenuh Jiwa Raga Kita Jaga Keharmonian Semua
"Chan Mali Chan" is a folk song popular in Malaysia and Singapore. [1] [2] The song is a light-hearted song that may have its origin in a Malay poem pantun. [3]In Indonesia there are songs that have similar tones such as "Anak Kambing Saya" ("My Lamb" or "My Baby Goat") written by Saridjah Niung.
Buah cempedak di luar pagar, Ambil galah tolong jolokkan; Kami budak baru belajar, Kalau salah tolong tunjukkan. Pulau pandan jauh ke tengah, Gunung Daik bercabang tiga; Hancur badan di kandung tanah, Budi yang baik dikenang juga. Dua tiga kucing berlari, Mana sama si kucing belang; Dua tiga boleh ku cari, Mana sama adik seorang. Pisang emas ...
Di sana tempat lahir beta Dibuai, dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata Second verse: Sungguh indah tanah air beta Tiada bandingnya di dunia Karya indah Tuhan Maha Kuasa Bagi bangsa yang memujanya Reff: Indonesia ibu pertiwi Kau kupuja, kau kukasihi Tenagaku bahkan pun jiwaku Kepadamu rela kuberi
Ibu Pertiwi is a popular Indonesian patriotic song composed by Kamsidi Samsuddin in 1908. [1] The song's lyrics are about Ibu Pertiwi, the national personification of Indonesia (also interpreted as "mother country").
Genjer-Genjer is an Osing language folk song from East Java, Indonesia, written and composed by musician Muhammad Arief.The song was written as a description of the condition of the people of Banyuwangi during the Japanese occupation period.